December 23, 2011

KOMUNIKASI KU MELALUI MUSIK ROCK ALTERNATIF

Berawal dari ketidak sengajaan, menjalani dengan hati, merasakan kekeluargaan yang kental, dan kemudian kata cinta lah yang muncul dalam diri Denny Sumaryono, atau yang akrab dengan nama Denny El Vasco. Dimana arti dari El Vasco sendiri adalah Sang Guru, dari bahasa kolonial Portugis.

Anak pertama dari dua bersaudara ini, mulai mengenal ilmu komunikasi sejak tahun 2001 silam. Dan menempuh Strata komunikasinya di Almamater Wartawan Surabaya (AWS), yang sekarang dikenal dengan nama Stikosa-AWS. Dalam prakteknya komunikasi tidak dirasanya begitu susah, namun hanya dalam teorinya saja.

“semua orang bisa berkomunikasi. Orang bisu pun bisa. Hanya benar atau tidaknya saja”, pungkas pria penikmat kopi dan air mineral tersebut.

Fotografi, yang diakui pria kelahiran dua belas Desember, dua puluh delapan tahun yang lalu tersebut sebagai hobi, seakan menambah kecintaannya terhadap dunia komunikasi. Dan memang benar, bahwasanya ia baru mengenal dunia fotografi melalui komunikasi. Pria dengan tinggi 169 centi meter ini, pernah bekerja di tabloid Kukilo Trend Hobby sebagai fotogarafer, sejak pertengahan tahun 2004 sampai dengan tahun 2006.

“seharusnya sampai sekarang. Karena tabloid itu tutup tirai tahun 2006, jadi berhenti sampai disitu”, celutuk pria yang mengidolakan Sylvester Stallone dan Muse itu.

Selain fotografi, menyanyi juga merupakan hobi pria vocalis Roeba band tersebut. Hobi ini dilakoninya sejak duduk di bangku dasar. Olah vocal pun dilakukannya secara otodidak di karaoke dan mendengarkan lagu-lagu lama ayahnya.

Pria yang dulunya bercita-cita sebagai seorang pilot ini, berkecimpung dalam industri musik sejak bulan februari tahun 2011 lalu, awal mulainya bergabung dalam Roeba band. Genre musik yang diusungnya adalah rock alternatif. Namun dalam diri pria berkulit sawo matang ini genre musiknya adalah all around, atau semua jenis musik. Terbukti dengan disabetnya juara dua menyanyi lagu keroncong dalam ajang PORSENI.

Musik memang yang sekarang identik dengan pria yang tak suka menunda pekerjaan ini. Namun tak bisa menyangkal bahwa ia lebih menyukai komunikasi, terutama fotografi, dibandingkan dengan musik.

“jujur, aku lebih cinta dan kangen dengan dunia komunikasi. Terutama fotografi. Karena semua berawal dari komunikasi”, ungkapnya sembari menikmasti segelas kopi susu.

Ketika ditanya, apakah ilmu komunikasi yang didapat saat kuliah dengan pekerjaannya sekarang berkesinambungan. Dan jawabannya adalah “Pasti”.

“aku implementasikan ilmu komunikasiku dalam musikku. Jadi melalui musik aku berkomunikasi. Dan melalui musik, aku memberikan pesan moral, cinta dan lainnya”, pungkas pria yang menilai sesuatu secara subyektif tersebut.

Memang banyak cara untuk berkomunikasi. Namun bila dilihat dunia permusikan tanah air yang semakin naik, komunikasi pun takkan pernah mati dan lepas daripada manusia itu sendiri.(Deby Ibnu Y./Broadcast/10.31.3629)

0 comments:

Post a Comment