Kalah Fasilitas, Menang Semangat

Stikosa aws,kepanjangan dari sekolah tinggi ilmu komunikasi almamater wartawa Surabaya yang dulunya adalahn sekolah yang hanya ada jurusan jurnalis, namun seiring bertambahnya waktu kini stikosa aws sudah menambah tiga jurusan didalmnya diantaranya broadcasting dan publick relation.stikosa aws juga suda banyak melahirkan praktisi-praktisi media salah satunya adalah beky subechi yang adalah alumni stikosa aws angkatan 1992.

Beky subechi saat ini bekerja sebagai fotografer jurnalis di salah satu media cetak di Surabaya tepatnya jawa pos.Dengan bekal yang disapat dari stikosa aws, beky tidak mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan pekerjaan ini,selain itu sebelumya pria yang lahir 31 mei 1973 ini sudah mendapatkan pengalaman pekerjaan di Surabaya pos yang juga adalah media cetak. jadi untuk menghadapi dunia pekerjaan suda banyak pengalaman,bagi pria yang mengambil jurusan public relation jawa pos banyak perubahan yang dilakukan jawa pos dari tahun ke tahun baik dari cara penulisan beritanya sendiri diantarannya bentuk dari kemasan dalammya ,yaitu bahasanya tutur harus dikemas secara ringan dari sisi tulisan.untuk membuat perubahan-perubahan itu pria yang lahir disurabaya ini memanfaatkan bekalnya yang di dapatnya dari stikosa – aws yaitu semangat dan kemandirian.

Berbeda dengan angkatannya, menurutnya lulusan Stikosa – AWS tahun ini kurang berani mengambil kesempatan. “ Dulu walau kita sangat kurang fasilitas tapi kita tetap bisa berkarya dan mengambil kesempatan, tidak seperti lulusan – lulusan sekarang yang cenderung takut,” katanya.

kemandirian itu didapatkan dari kegiatan-kegiatan kampus dengan adanya ukm,unitas,kampus dari situlah banyak pengalaman yang didapat dan di pelajari,karna jika hanya mengandalkan teori perkuliahan tidak akan bisa mendapatkan pengetahuan seperti yang diajarkan di kegiatan mahasiswa ini,pria yang mengikuti ukm "HIMMARFI" ini, memanfaatkan kegiatan kampus ini sebagai tempat belajar baik organisasi, kepemimpinan dan tetunya tentang photograpy yang sebelumnya tidak perna diajarkan di proses perkuliaan,sehingga pria yang juga mengikuti kegiatan jurnalistik "ACTA SURYA" ini lebih mengorbankan pelajaran akademis diperkuliahaan dan konsen di kegiatan mahasiswanya itu yang membuat fotografer jawa pos ini 10 tahun mengikuti pendidikan di stikosa_aws.

untuk menjadi wartawan yang baik menurutnya tidaklah sulit,yang dibutuhkan adalah perbanyak refrensi dengan membaca buku, lebih sering bergaul dengan dengan siapapun, dan yang terakhir memperbanyak diskusi. “ semua itu penting,apalagi diskusi penting untuk melatih insting dan nalar jurnalis kita,” tambahnya,jadi ketika nalar logika kita jalan dengan muda kita belajar,juga memanfaatkan relasi baik alumni maupun orang-orang yang suda berpengalaman dan juga motivasi dari senior sangat penting.(Falentin Ana Florida Sepu/10.31.3637)