December 20, 2011

Cita-citaku Terhapus oleh Fotografi

Seiring berjalannya waktu, dengan bertambahnya tahun, alat komunikasi semakin canggih dan semakin modern. Sehingga masyarakat semakin muda dan lebih efisien dalam mencari informasi dan dengan hitungan detik mereka akan mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Namun, secara tidak sengaja masyarakat telah ditaklukkan oleh alat komunikasi yang semakin membuming di dunia. Memang tidak terasa masyarakat di dunia ini telah ditakklukkan oleh alat komunikasi.

Sebenarnya bukan hanya alat komunikasi yang bisa menaklukkan masyarakat. Tapi, masyarakat bisa juga menaklukkan komunikasi itu sendiri. Tidak sedikit masyarakat yang menaklukkan komunikasi masa depan. Menurut salah satu alumni STIKOSA AWS dan juga seorang fotografer terbaik yang bernama Mamuk Ismuntoro, untuk menaklukkan komunikasi masa depan yaitu membaca, suka bergaul, dan aktif dalam berorganisasi. Dengan cara itu kita memperoleh banyak wawasan, dan semakin mudah dalam berinspirasi. “ Ilmu itu tidak hanya di dapat dalam bangku sekolah maupun bangku perkuliahan. Tpi, ilmu itu dapat kita galih dimana saja dan dengan apa saja.” Tutur Mamuk Ismuntoro. Mamuk tidak hanya bisa mengatakan, bahwa hanya dengan membaca, suka bergaul, aktif dalam beorganisasi dan menguasai bahasa asing itu dapat menaklukkan komunikasi masa depan. Tapi dia juga membuktikan pada dirinya sendiri.

Saat remaja keinginan menjadi pemain sepak bola profesional dan menjadi Pegawai Negri sangat diharapkan. Ketika berada di bangku perkuliahan, dunia fotografi lebih menyita waktu dan perhatiannya di kampus STIKOSA AWS. Keinginan menjadi pemain bola professional kini hangus dengan adanya dunia fotografi yang menyelimutinya. Lama-kelamaan dia mulai mahir dalam menggunakan kamera. Dan sampai saat ini dia menjadi fotografi yang terbaik, bukan lagi pemain bola yang professional.

Pada tahun 1998-2000 dia menjadi seorang fotografer harian Suara Indonesia yang kemudian menjadi Radar Surabaya. Di tahun 1999 dia menjalani tugas pertama di daerah konflik Aceh. Akhir 2002-2007 bergabung di majalah Mossaik, dan sempat mengawaki redaksi foto di Surabaya Post pada 2009-2010. Mendapatkan beasiswa dari Panna Institute dan World Press Photo pada 2007 dan menjadi pemenang ke-2 dalam International Photo Competition (IPC) pada 2008.

Setelah itu, dia mulai membuat blog pribadinya yang isinya tentang fotografi tahun 2006 dengan nama Matanesia. Usaha yang dilakukan untuk membuat blog tidak dilakukan sendiri. tapi, dia bekerjasama dengan Boby, alumni STIKOSA AWS dengan hasil keringat sendiri. Lambat laun usahanya semakin berkembang. Blog yang awalnya digunakan untuk pribadi, kemudian digagas menjadi institusi resmi penyedia layanan visual atau memberikan konstribusi kepada semua orang untuk diskusi semacam foto, membeli domain dan lain sebagainya. Sampai akhirnya banyak orang yang tertarik dengan blog itu.

Memang pada awalnya dia aktif dalam berorganisasi. Waktu itu dia mengikuti HIMMARFI yang ada di kampusnya. Dengan ketekunannya mengikuti organisasi tersebut dia dapat mengembangkan bakatnya menjadi seorang fotografer yang handal.

di postingkan oleh: Aminatus Zuriah

1 comments:

Seperti apa karya Mamuk Ismuntoro, pentelengin tuh karyanya di www.mamukismuntoro.com ... Dahsyat!

Post a Comment