December 23, 2011

Harga Sayur Melambung Tinggi

Sabtu, (17/12) jam 19.00 WIB. 22 mahasiswa Stikosa AWS melakukan praktek liputan dipasar Keputran Surabaya. Harga sayuran melambung tinggi beberapa pedagang mengakui kenaikan harga akan terjadi dua minggu menjelang serta sesudah Natal dan Pergantian Tahun Baru.

Padahal jika kita menginagat setahun yang lalu bahwa pasar keputran telah terjadi kerusuhan antara pedagang dan Satpol PP mengenai ketertiban berdagang. seperti diberitakan sebelumnya, setelah penertiban besar-besaran beberapa waktu lalu yang dilakukan oleh petugas kepolisian, para PKL telah kembali berdagang seperti semula di Jalan Kayoon. Aktivitas perdagangan itu dilakukan karena Satpol PP tidak bekerja dengan maksimal dalam menjaga Jalan Kayoon pasca penertiban.

Berdasarkan pengakuan pedagang bawang putih dan bawang merah, Suniti, dalam sehari ia mampu meraup keuntungan kotor sebesar Rp 3 juta. Ia biasa kulakan di Pasar Pabean untuk kemudian dijual lagi di Pasar Keputran. Perempuan yang biasa menggelar dagangan di Pasar Keputran sisi Jalan Urip SuHampir semua jenis sayuran terus merangkak naik harga. Bahkan jenis sayuran tertentu naik sampai 100 persen. Setidaknya itu terpantau di dua pasar besar di Surabaya, yakni Pasar Keputran dan Genteng.

Ny. Sriwahyuni, pedagang sayur di Pasar Genteng, mengatakan bahwa kenaikan itu tidak terhindarkan. Ia terpaksa menaikkan harga karena jarga kulakannya juga naik. Sayur yang kenaikan harganya tertinggi adalah brokoli. Biasanya sayuran ini dijual Rp 14 ribu per kilogram, kini menjadi Rp 30 ribu per kilogram. Lombok yang biasanya harga kulaknya Rp 15 ribu/kg, menjadi Rp 30 ribu/kg.

Demikian juga wortel dari harga Rp 6 ribu menjadi Rp 10 ribu per kilogramnya. Sedangkan sawi putih dari harga Rp 5 ribu menjadi Rp 10 ribu per kilogramnya. Hanya tomat yang turun, dari Rp 15 ribu menjadi Rp 13 ribu.

Suyani Eka, salah seorang pedagang sayur di Pasar Keputran mengatakan, kenaikan harga sayur tidak bisa dihindari. ’’Kalau kulakan sudah naik, otomatis saya jualannya juga naik,” katanya ditemui di Pasar keputran.

Pasar Keputran adalah salah satu dari 3 pasar yang akan direlokasi ke Pasar Induk Osowilangun selain Pasar Koblen dan Pasar Peneleh. Ketiga pasar itu menolak keras rencana relokasi itu karena dinilai dilakukan sepihak dan tanpa persertujuan dari pedagang. (N/F : Nurul .D)

0 comments:

Post a Comment