December 23, 2011

Bondo Nekat untuk Menggenggam Dunia

Siapa bilang alumni Stikosa-AWS tidak bisa menaklukan dunia komunikasi masa depan. Buktinya banyak alumi Stikosa-AWS yang sukses dalam bidangnya masing-masing, salah satunya ialah Putut Hermawan. Pria kelahiran 14 September 1983 yang awalnya mempunyai cita-cita ingin menjadi politikus membuat dia berubah haluan setelah mengetahui ternyata kelakuan politikus seperti itu dia jadi ogah.

Pria kelahiran Lamongan ini mengaku masuk Stikosa-AWS itu suatu hal yang nyasar, karena sebelumnya dia pernah kuliah di Stikom berhubung dia mengetahui di Stikosa-AWS ada jurusan komunikasi akhirnya pria yang gemar mendengarkan album Iwan Fals ini memutuskan pindah kuliah. Ternyata sekarang malah pekerjaannya mbalik didunia TI.

Meskipun nyasar tetapi dia mengaku tidak pernah menyesal telah kuliah di Stikosa-AWS dan meninggalkan Stikom, karena dari Stikosa-AWS dia memiliki banyak pengalaman terutama soal keorganisasian dan kepemimpinan. Ya.. walaupun dia sempat dikejutkan dengan Stikosa-AWS karena ternyata dalamnya aneh. Pria ini mengibaratkan Stikosa-AWS itu ibarat rumah yang mau rubuh, tinggal kitanya saja yang memilih tetap tinggal atau memilih berfikir kabur atau jika tidak kita yang akan menjadi tukangnya.
Tahun 2007 pria yang memiliki hobby ngakus serta kemiliteran ini mengawali Jasa websaite sebagai salah satu usahanya yang berawal dari ketidak sengajaan serta keisengan dia yang akhirnya menghasilkan buah manis. Selain jasa websaite anak pertama dari dua bersaudara ini juga memiliki usaha lain dibidang internet marketing serta menyambi menjadi guru ekstra kulikuler di SD Alfalah.

Karena terlalu disibukakan dengan organisasi plus terlalu asik berbisnis pria yang besar dilamongan ini memutuskan untuk cuti. Namun dia mempunyai keinginan untuk melanjutkan kembali kuliahnya yang sempat terputus buat formalitas. Tetapi untuk saat ini dia hanya ingin fokus untuk membesarkan lagi bisnisnya serta jauh lebih serius karena selama ini masih belum maksimal.

Yaa selama ini dia mengaku belum diserius saja bisnisnya sudah menghasilkan apalagi diseriusin, awalnya usaha jasawebsaite ini adalah usaha bisnis yang nekad ternyata setelah dia telateni menghasilkan lumayan. Dulu pertama kali dia belajar dari seorang “Hacker” yang insyaf, dia diajari melalui via chat saja namun akhirnya bisa juga. Walaupun dia tidak tahu sama sekali bahasa programan, bondo nekat plus kepepet lah yang membuat anak pasangan Srigarwati dan Eko Haribono ini selalu menjawab bisa dan sanggup setiap mendapat klien padahal setelah menerima project baru deh kalang kabut buat mempelajarinya, Project terbesarnya dia peroleh dari PERSEBAYA dan PSSI serta beberapa perusahan besar lainnya.

Tidak ada niatan dalam benak bapak beranak satu ini untuk melamar pekerjaan diperusahaan lain. Dia lebih memilih fokus untuk mengembangkan usahanya sendiri, karena pahit manisnya dapat dinikmati sendiri. Dia malas untuk kerjakantoran belum lagi kena P7 (Pergi Pagi Pulang Petang Penghasilan Pas-pasan Potong Pajak Potong Pinjaman) karena kebutuhan semakin meningkat mengingat dia telah berkeluarga. Lalu ujung-ujungnya kalo sudah lama bekerja di perusahan pasti ada keinginan untuk merubah nasib, akhirnya keluar dari perusahaan dan membuat usaha sendiri. Sama saja kan? Bedanya kalau sudah tua maka orientasinya adalah gengsi dan harga diri, selain kebutuhan. Kenapa tidak kita mulai sekarang saja mumpung masih mudah, masih lincah jika mengalami kegagalan masih kuat buat bangkit berkali-kali. Kenapa? Karena orang itu takut,takut tidak ada kepastian, takut kegagalan, takut saingan, takut tidak ada klien, serta takut macem-macem.

Pria berkacamata ini tidak ambil pusing, karena bagi dia Allah itu tidak tidur jadi selama kita tidak menyerah dan diimbangi ibadah kepada Allah, maka Allah pun tidak akan membiarkan kita mati kelaparan. Kenapa Indonesia tidak maju-maju? Ujarnya karena yang ingin menjadi sentreprenuer Cuma sedikit di bawah 1% saja, sementra negara lain misalnya Amerika,Jepang dll rata-rata yang jadi seorang pengusaha sudah mencapai 20%an.

Pria yang bertempat tinggal di Pagesangan gg 1A memiliki kiat sukses untuk generasi Stikosa-AWS berikutnya pertama jangan menjadi orang yang standart!! kedua, jangan berharap banyak untuk menjadi seorang pegawai mengikuti kakak kelasnya. Ketiga, anak AWS tidak harus jadi seorng wartawan, keempat, buka bisnis sendiri (yang nyambung dengan ilmu yg dimiliki juga tidak apa-apa). kelima, harus nekat. Keenam, kalo bisa mumpung masih kuliah bisa dibuat nyambi-nyambi dagang atau bekerja sampingan (opsi terakhir). Karena nanti kalau sudah lulus tidak Cuma bengong dan bingung mau mencari kerja apa. Siapa tahu dari situ nanti bisa jadi mata pencaharian kita. Karena tahun-tahun kedepannya semakin kejam dunia pekerjaan. Ngapain harus menunggu tua buat punya bisnis, kalau bisa dirintis saat muda. Bisnis bisa macem-macem, tidak harus yang keren.

Pada intinya dia mempunyai filosofi hidup yang dia pegang sampai detik ini, yaitu “Lebih baik menjadi manusia anak tangga daripada menjadi manusia eskalator, karena dari situ kita tahu dan bisa mengendalikan sendiri kapan kita harus naik dan kapan kita harus turun. (Naskah : Nurul Dwi S)

0 comments:

Post a Comment